PERKEMBANGAN LOGISTIK SETELAH TAHUN 1978

Beberapa
dekade ke depan menawarkan prospek pembayaran lebih besar dari implementasi
penuh dari manajemen logistik. Dalam retrospeksi, beberapa kebutuhan penting
yang mendorong kekhawatiran bahan yang berlebihan tidak banyak.
Manajemen
logistik terpadu memberikan logika dan menjadi lebih umum dengan 5 alasan,
yaitu :
I.
saling
ketergantungan antara kedua wilayah operasional yang dapat dimanfaatkan untuk
keuntungan perusahaan.
II.
pendukung
logistik terpadu adalah bahwa konsep sempit distribusi fisik dan bahan
manajemen membuat terjadinya potensi antarmuka negatif atau disfungsional.
III.
untuk
mengintegrasikan kegiatan distribusi fisik dan manajemen bahan adalah
persyaratan kontrol untuk setiap jenis atau operasi serupa.
IV.
integrasi
operasional logistik adalah peningkatan kesadaran bahwa ada banyak trade-off
antara manufaktur ekonomi dan pemasaran persyaratan yang didamaikan oleh sistem
logistik yang dirancang dengan baik.
V.
dan
mungkin yang paling signifikan, alasan logistik terintegrasi adalah bahwa
kebutuhan hari ini dan besok, misi logistik tidak lagi dapat mengalahkan
perkembangan teknologi hardware asli.
Referensi
Bowersox,
D.J. (1978). Logistical Management. A Systems Integration of Physical
Distribution Management and Materials Management, Second Edition New
York

Dasawarsa
mendatang memberikan prospek hasil yang bahkan lebih besar lagi dari
pelaksanaan penuh manajemen logistki.Jika kita tinjau kembali,beberapa dari
kebutuhan yang kritis yang merangsang keprihatinan material tersebut memang
dilebih-lebihkan,tetapi banyak yang tidak.Tantangan bagi masa depan adalah
untuk mengintegrasikan kerumitan distribusi fisik itu dengan operasi manajemen
material.
Manajemen
logistic terpadu memberikan logika yang demikian dan makin lama makin menjadi
lebih lazim , ada 5 alasan:
I.
Alasan
yang pertama adalah besarnya saling ketergantungan antara kedua bidang
operasional itu yang dapat diusahakan untuk kemanfaatan perusahaan.Perspektif
system total pergerakan/penyimpanan memberikan imbalan dan potensi sinergistik
yang lebih besar .Potensi untuk pengintegrasian ini meliputi aktivitas yang
jauh lebih besar daripada jika distribusi fisik atau manajemen material itu
kita tinjau sendirian.
II.
Alasan
kedua adalah untuk menyokong logistic terpadu adalah bahwa konsep distribusi
fisik dan manajemen material yang sempit itu besar kemungkinan menimbulkan
kedaan yang negative atau gangguan-gangguan .Kedua konsep ini sangat memberikan
prioritas operasional pada sebagai suatu filsafat yang dominan dari manajemen
logistik akan menimbulkan potensi bagi suboptimisasi yang klasik.
III.
Alasan
ketiga adalah untuk mengintegrasikan aktivitas distribusi fisik dengan
manajemen material adalah bhwa kebutuhan pengawasan untuk masing-masing jenis
operasi ini adalah sama .Pengawasan yang demikian dalam buku ini disebut
sebagai koordinasi logistik (logistical coordination). Tujuan dari koordinasi
logistic adalah untuk merujukkan (reconcile) permintaan-permintaan operasional
yang berbeda-beda itu pada distribusi dan manajemen material.
IV.
Alasan
ke empat adalah bagi integrasi operasi-operasi logistik adalah meningkatnya
kesadaran bahwa banyak saling imbal (trade offs) terdapat di antara ekonomi
manufacturing dengan kebutuhan pemasaran yang dapat dirujukkan oleh suatu
system logistik yang dirancang dengan baik. Pola yang dominan dari
manufacturing adalah untuk menghasilkan produk dalam berbagai ukuran ,warna,dan
kwantitas untuk menghadapi penjualan yang akan datang.Penundaan perakitan
(assembling) .
V.
Alasan
yang kelima dan barangkali yang terpenting bagi logistik terpadu adalah bahwa
kebutuhan akan misi logistik sekarang dan di masa databg tidak lagi dapat
dipenuhi oleh penyebaran tekhnologi perangkat keras saja ( pure hardware
technology ). Tantangan dasawarsa mendatang adalah mengembangkan cara-cara baru
untuk memenuhi kebutuhan logistic ,bukan hanya melaksanakan cara-cara lama
secara lebih efisien.
Referensi
Sesudah
tahun 1978 perkembangan logistik mulai mengarah pada pengelolaan manajemen logistik
terpadu.
I.
Dengan
semakin besarnya ketergantungan antara pengelolaan manajemen material seperti
bahan baku, suku cadang, barang jadi yang dikaitkan dengan distribusi fisik.
II.
Semakin
terkoordinasi antara pengelola manajemen material dengan distribusi fisik,
sehingga kemungkinan timbulnya gangguan kelancaran operasional dapat
dihindarkan.
III.
Integrasi
aktivitas manajemen material dengan distribusi fisik merupakan kebutuhan
pengawasan. Pengawasan dalam setiap jenis operasional harus disesuaikan dengan
permintaan operasional distribusi.
C hCONTOH:
1. Integrasi operasi logistik akan
meningkatkan kesadaran timbal balik antara ekonomi manufaktur dengan kebutuhan
pemasaran yang diintegrasikan oleh Anita Christine Sembiring : Penentuan Rute
Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan Algoritma Heuristik Pada PT.
Coca-Cola bottling Indonesia Medan, 2008
2.
PT Sentral Logistik Utama (SLU) adalah sebuah
perusahaan yang memberikan jasa pelayanan transportasi di bidang pengiriman
barang untuk keperluan ekspor impor ataupun domestik. Perusahaan ini merupakan
anak perusahaan dari PT Mandiri Reksa Transindo yang merupakan bagian dari CP
Group Indonesia. Perusahaan sudah aktif memberikan jasa pelayanan transportasi
sejak 1 November 2013.
Referensi:
Komentar
Posting Komentar