Langsung ke konten utama

TOWARD INTEGRATED LOGISTICS (#TM 5)

1
1950 (Toward integrated logistics)
      1. prior to 1950, the typical enterprise treated the process of logistical management on fragmentary basis. (In paragraph 1 line 1)

      2. The Fundamental importance of logistics to marketing and manufacturing, no formalized of integrated managerial concept prevailed. The priority which modern marketing placed upon (1) extensive line-item proliferation,(2) selling identical products  through a wide variety of marketing channels and different types of retailers, and (3) the widespread offering of products-contained services, combined to create a need for a new abd less expensive approach to the physical support of marketing. The following quote from a 1954 speech of the late Paul D. Converse provides a general appraisal  of the situation prevailing during the early 1950s. (In paragraph 2 line 3)

      3. The physical handling of goods seems to be pretty much overlooked by sales executives, advertising men, and market researchers. (In paragraph 3 line 3)
Sebelum tahun 1950 logistik terintegrasi perusahaan biasa yang melakukan proses logistic menurut basis fragmen(In paragraph 1 line 1)

Pentingnya dasar logistik untuk pemasaran dan manufaktur, tidak ada formalisasi konsep pengelolaan yang berlaku. Prioritas pemasaran modern ditempatkan pada (1) proliferasi item baris yang luas,(2) menjual produk identik yang identik melalui berbagai macam saluran pemasaran dan berbagai jenis pedagang lainnya, dan (3) penawaran produk yang terkandung dalam berbagai produk, digabungkan untuk menciptakan kebutuhan akan pendekatan pemasaran tradisional yang baru dan lebih murah.  Kutipan berikut dari pidato 1954 almarhum Paul D. Converse memberikan penilaian umum mengenai situasi yang berlaku selama awal 1950an.(In paragraph 2 line 3)



Penanganan barang secara fisik tampaknya cukup banyak diabaikan oleh eksekutif penjualan, periklanan, dan periset pasar.(In paragraph 3 line 3)


2
1956-1965
(A Decade of Crystallization)
      1. The period from 1956 to 1965 was the decade during which the integrated logistical concept crystallized after years of relative obscurity. Four major developments solidified this crystallization.(1) development of total cost analysis, (2) development of the system approach, (3) increased concern for customer service, and (4) revised attention to distribution channel arrangement. (In paragraph 1 line 1)

      2. The concept of total cost, although basic, had not previously been applied to logistical economics. Probably because of the total cost evaluation of logistical problems. Subsequent refinements provided a comprehensive identification of cost components and further developed the measurement techniques of functional cost analysis. (In paragraph 3 line 1)


      3. Development of total cost analysis. In 1956 a specialized study of air freight economics provided a significantiy new integrative concept, “ the study, in an effort to expain the economic justification for high-cost air transport, measure of all expenditures of total cost analysis. (In paragraph 2 line 1)
Pada tahun 1956 sampai 1965 ada sebuah decade kristalisasi yang terjadi selama pengayaan.  Lalu, ada 4 perkembangan keutamaan untuk memperkuat kristalisasi ini,yaitu: (1)Pengembangananalisis biaya total, (2)Penengembangan Pendekatan system, (3) Meningkatkan perhatian terhadap layanan pelanggan dan (4) Perhatikanyang direvisi terhadap penyetelan saluran distribusinya.
 (In paragraph 1 line 1)

Konsep total biaya, meski mendasar, sebelumnya tidak pernah diterapkan pada ekonomi logistik. Mungkin karena total biaya evaluasi masalah logistik. Penyempurnaan selanjutnya memberikan identifikasi komponen biaya yang komprehensif dan selanjutnya mengembangkan teknik pengukuran analisis biaya fungsional.(In paragraph 3 line 1)

Di tahun 1956 ada studi kasus tentang ekonomi angkutan udara memberikan konsep integratif. Pengembangan pendekatan system sulit untuk melacak asal-usul yang tepat dari pendekatan system. Konsep usaha terpadu total terhadap tujuan pencapaian sebelumnya sudah diberikan persiapan kombinasi logistic alternative.(In paragraph 2 line 1)
3
1965-1970 (A Period of Testing for Relavancy)
      1. By the mid- 1960s logistical managers had available a rather  segmented, but theoretically sound, approach to guide planning. The flurry of attention that converse perceived as a critical need in 1954 had become a reality. (In paragraph 1)



      
      2. he period from 1965 to 1979 was the time during which the basic consepts of logistics were to be tested. The result was that benefit predicted became reality and the logistical consepts passed the test of time. (In paragraph 2 line 1)




      
      
      3. From the marketing orientation, physical distribution management emerged as the integrated approach to finished inventory movement. Among those concerned with physical distribution, emphasis centered on the logistical support of customer orders. (In paragraph 3)


      4. In contrast, materials management developed as the applicational area for procurment and manufacturing. (In paragraph 4)
Periode pengujian untuk Relavancy di pertengahan tahun 1960an, penediaan manajer logistic sudah dekat dengan pendekatan tersegmentasi, namun dalam secara teoris untuk membimbing perencanaan kesibukan perhatian yang di anggap sangat penting menjadi kenyataan  dalam kebutuhan krisis pada thn 1954.(In paragraph 1)

Dari peride 1965 sampai 1979 adalah adanya konseptual logistic dasar diuji. Hasil dari uji tersebut menjadi manfaat yang diprediksi manjadi kenyataan dan adanya konsep logistik lulus ujian waktu suatu periode perubahan prerioritas tahun tahun dari 1979 hingga 1978 untuk mewakili sebuah periode perkepanjangan yang tidak pasti.(In paragraph 2 line 1)

Dari orientasi pemasaran, manajemen distribusi fisik muncul sebagai pendekatan terpadu terhadap pergerakan persediaan jadi. Di antara mereka yang peduli dengan distribusi fisik, penekanannya berpusat pada dukungan logistik pesanan pelanggan.(In paragraph 3)

Sebaliknya, manajemen bahan dikembangkan sebagai area penerapan untuk pengadaan dan pembuatan.(In paragraph 4)
4
1970-1978(A Period of changing Priorities)
     1. The years from 1070 to 1978 represented a period of prolonged uncertainly in almost every dimension of enterprise activity. For the first time since world war II, the availability of energy became a matter of critical concern. Energy logistics faced a need to improve energy productivity since the activities involve in transportation and storageare among the largest and most visible energy consumers. (In paragraph 1)

      


      2. The crises of the decade expended beyond energy to a major concern with ecology. Once again, logistics activities ranked high among the major potential sources of environtmental pollution. (In paragraph 3)

      3. From a technological perspective, the early 1970s was one of the most prolific periods of research and development in computer models for logistical system design and control. Logistical models of all types with substantial capabilities became a reality. (In paragraph 6)
Tahun-tahun dari tahun 1070 sampai 1978 mewakili periode yang berkepanjangan yang tidak menentu di hampir setiap dimensi aktivitas perusahaan. Untuk pertama kalinya sejak perang dunia II, ketersediaan energi menjadi masalah yang sangat memprihatinkan. Energi logistik menghadapi kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas energi karena kegiatannya melibatkan transportasi dan storageare di antara konsumen energi terbesar dan paling terlihat.(In paragraph 1)

Krisis pada dekade ini dikeluarkan melampaui energi menjadi perhatian utama ekologi. Sekali lagi, kegiatan logistik menduduki peringkat tinggi di antara sumber potensial utama pencemaran lingkungan.(In paragraph 3)

Dari perspektif teknologi, awal 1970-an adalah salah satu periode penelitian dan pengembangan paling produktif dalam model komputer untuk perancangan sistem dan kontrol logistik. Model logistik dari semua tipe dengan kemampuan substansial menjadi kenyataan.(In paragraph 6)
5
1978 (Toward Integrated logistics)    
     1. The decades a head offer the prospect of even greater payoffs from the full implementation of logistical management. In retrospect, some of the critical necessities that materials concern were exaggerated but many were not. (In paragraph 1 line 1)

      
      2. The only relevant perspective is one that places primary emphasis on attainment of enterprise goals. (In paragraph 1 line 3)


      3. Integrated logistical management provides such as logic and is becoming more common for at least five reasons. (In paragraph 1 line 5)

      4.  First, there is a great deal of interdependence between both operational areas which can be exploited to the advantage of the enterprise. (In paragraph 2)

      5.  A Second reason for supporting integrated logistics it that the narrower concepts of physical distribution and materials management create the potential occurrence of a negative of dysfunctional interface. (In paragraph 3)

      6.  A Third reason to integrate the activities of physical distribution and materials management is that the control requirements for each type of operation are similar. (In paragraph 4)

      7.  A fourth reason for the integration of logistical operations is an increasing awareness that many trade-offs exist between manufacturing economies and marketing requirements that can be reconciled by a well designed logistical system. (In paragraph 5)

     
      8. A Fifth, and perhaps most significant, reason for integrated logistics is that the requirements of today’s and tomorrow’s logistical mission no longer can be overpowered by deployment of pure hardware technology. (In paragraph 5)
Beberapa dasawarsa sebuah kepala menawarkan prospek hasil yang lebih besar lagi dari penerapan manajemen logistik secara penuh. Dalam retrospeksi, beberapa kebutuhan kritis yang menjadi perhatian materi dibesar-besarkan namun banyak yang tidak.(In paragraph 1 line 1)

Perspektif yang relevan hanya satu yang menempatkan penekanan utama pada pencapaian tujuan perusahaan.(In paragraph 1 line 3)

Manajemen logistik terpadu menyediakan seperti logika dan menjadi lebih umum untuk setidaknya lima alasan.(In paragraph 1 line 5)

Pertama, ada banyak interdependensi antara kedua wilayah operasional yang dapat dimanfaatkan untuk keuntungan perusahaan.(In paragraph 2)

Alasan kedua untuk mendukung logistik terpadu bahwa konsep distribusi fisik dan material yang lebih sempit menciptakan potensi terjadinya antarmuka negatif yang tidak disfungsional.(In paragraph 3)


Alasan ketiga untuk mengintegrasikan kegiatan distribusi fisik dan manajemen material adalah bahwa persyaratan kontrol untuk setiap jenis operasi serupa.(In paragraph 4)

 Alasan keempat untuk integrasi operasi logistik adalah meningkatnya kesadaran bahwa banyak trade-off ada antara ekonomi manufaktur dan persyaratan pemasaran yang dapat didamaikan oleh sistem logistik yang dirancang dengan baik.(In paragraph 5)

Kelima, dan mungkin yang paling penting, alasan untuk logistik terpadu adalah bahwa persyaratan misi logistik hari ini dan besok tidak lagi dapat dikuasai dengan menggunakan teknologi perangkat keras murni.(In paragraph 5)
NB:NO      PERIODE        FAKTA                                                   PEMAHAMAN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FORM UTILITY (KEGUNAAN BENTUK)

Jumat, 22 September 2017 #220917 TM3 - FORM UTILITY  Nama; Muhammad Fauzi Fahrezy Kelas: B (B1) Jurusan: S1 MLM Dosen: Ir. Yunitha Ardiana Nur KETERANGAN FORM UTILITY Definisi Suatu nilai yang diciptakan oleh manusia dengan menggabungkan bahan-bahan dan komponen-komponen tertentu untuk menghasilkan suatu produk atau nilai guna barang. Transportasi Tidak berhubungan Contoh 1.        Kayu yang telah diubah bentuknya menjadi meja 2.        kain sebenarnya sudah memiliki nilai guna akan tetapi akan bertambah nilai kain tersebut kalau dirubah menjadi baju maupun celana. 3.        suatu barang akan memiliki nilai guna apabila telah mengalami perubahan bentuk.  4.        kertas yang oleh prodosennya dipaket dalam unit rim (500 lembar) dikemas ulang dengan ukuran yang lebih kecil, misalnya 50 lembar, oleh sebuah pasar swalayan yang berlokasi di depan kampus.  5.        kayu, paku, lem, tuka

MULTIMODAL TRANSPORTASI

#130917 TM2 - Multimodal Transportasi Nama ; Muhammad Fauzi Fahrezy Kelas: B (B1) NIM; 170505041146 Dosen: Ir. Yunitha Ardiana Nur http://unctad.org/en/PublicationsLibrary/tdmtconf17_en.pdf A. Definisi Multimodal Transportasi     Angkutan multimodal merupakan suatu komponen yang sangat penting dari sistem logistik, karena angkutan barang dalam aktivitas logistik pada umumnya menggunakan lebih dari satu moda transportasi. Pada dasarnya pelayanan angkutan multimoda bukan hanya menawarkan layanan pengiriman barang dari tempat asal ke tempat tujuan, namun juga mencakup layanan pengurusan transportasi ( freight forwarding),  pergudangan, konsolidasi muatan, penyediaan ruang muatan serta pengurusan kepabeanan.    Pengertian dari Multimodal Transportasi sendiri adalah  angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multi

Summary Industrial Visit Agility and Trakindo

PT. Agility Internasional PT. Agility International is a company that works to move, manage and distribute goods that support global trade. This company was founded in the mid 1800's. PT. Agility International is currently one of the largest integrated logistics providers in the world and the largest private owner and developer of the real estate industry in the Middle East and North Africa. And now PT. Agility International has more than 50,000 employees and 500 offices in 100 countries, including Indonesia. On Wednesday, November 21, 2018 I as a logistics student of the Trisakti Logistics Transportation Institute with my classmate S1 MLM B'17, visited PT Agility International in Pondok Ungu, bekasi. When I arrived at the place, my class immediately rushed into PT Agility International, which was in Pondok Ungu, bekasi. in an orderly and polite manner we also according to the ranks entered the company one by one and we were given an explanation of the structure of th